Sunday 28 October 2018

Lelaki di Pinggir Jembatan

Ia berdiri di pinggir jembatan
Ada suara gemuruh di hatinya yang ingin ia teriakkan bersama angin yang mengibarkan
Aku berdiri di persimpangan
Ada hasrat dan penantian serupa riak sungai dan arah perahu yang berlawanan.
----
Sejenak aku ingin mengisahkan
Tentang lelaki yang selalu hadir kemudian hilang, yang selalu datang tapi kemudian pergi, yang kadang mendekat juga kadang menjauh.
---
Ia membonceng aku dengan nyaman
Hingga akhirnya rinai hujan melawan laju kendaraan
Berat melepas genggaman tangan yang tak rela ia uraikan
Perjalanan ini mencatat ribuan ingatan, lalu lalang perasaan, dan peluk perpisahan.
---
Suatu hari kami duduk berhadapan di warung gorengan, dua cangkir teh hangat bersepakat mencatat apa yang telah kami sembunyikan
Sedangkan aku, masih berupaya untuk meletakkan wajahnya satu kasta dengan kenangan, di depan matanya aku teriakkan "Apa yang kamu cari?"
---
Sekumpulan pertanyaan berkerumun di tiap persimpangan, tempat aku dibisikkan firasat akan kehilangan.
---
Aku berharap masih ada sedikit kesempatan bagi takdir untuk membenahi cerita di halaman terakhir
Walau.. Ujung perjalanan ini telah menjelaskan bahwa kita memilih untuk saling meninggalkan

Banjarmasin, 28 Oktober 2018