Saturday 22 January 2011

Makna di Balik Shalat Tahajjud


"Tuhan kita turun tiap-tiap malam ke langit yang paling rendah ketika sepertiga malam yg terakhir seraya berkata : Barang siapa yg memohon pada-Ku niscaya Ku beri, dan barang siapa yg meminta ampun kepada-Ku niscaya Ku ampuni" (H.R. Muslim)
"Dan pada sebagian malam hari, bershalat tahajjud lah kamu sebagai ibadah tambahan bagimu dan semoga Tuhan mu mengangkat ke tempat yang terpuji" (Q.S. Al-Isra : 79)


Semua umat muslim pasti tau apa itu shalat tahajjud, ya, shalat sunnat yang dikerjakan pada waktu tengah malam di antara shalat isya dan shalat shubuh setelah bangun tidur, sekalipun hanya sebentar. Minimal 2 rakaat hingga tidak terbatas. Jika shalat tersebut dikerjakan sebelum tidur, maka shalat itu bukanlah disebut shalat tahajjud, tetapi hanyalah shalat sunnat biasa, seperti shalat-shalat sunnat yang lain.

Sekalipun shalat tahajjud itu waktunya panjang yang hampir semalam suntuk, tetapi ada waktu yang sangat baik (paling utama) dalam malam itu, yaitu pada sepertiga malam yang akhir, kira-kira jam 1 sampai terbit fajar (masuk waktu Subuh).

Pada saat seseorang menggelar sajadah untuk melaksanakan shalat tahajjud, ia berada dalam kondisi layaknya orang yang melakukan meditasi dan relaksasi. Tahajjud juga bisa dijadikan pengobat hati, coz shalat yang kita lakukan dalam heningnya malam, akan mengantarkan kita yang menunaikannya menjadi lebih dekat dengan Allah.

Tahajjud yang sudah kita ketahui, sebagai ibadah yang ditunaikan pada tengah malam, saat setiap orang mengistirahatkan tubuhnya dan pikirannya dari kelelahan aktivitas di siang hari. Banyak kalangan yang menyatakan bahwa idealnya masa tidur di malam hari adalah enam hingga delapan jam.

Namun kemudian muncul sebuah pendapat lain dari seorang ilmuwan bernama Ray Meddis, ia menyatakan bahwa masa tidur yang sempurna hanyalah tiga hingga empat jam tiap harinya. Seseorang akan mengalami deep sleep sekitar tiga hingga empat jam saja. Tentu seorang muslim mampu memanfaatkan sisa masa tidur itu untuk memadu cinta dengan Tuhan nya, melalui shalat tahajjud.

Semester ini, saya menghadapi beberapa mata kuliah yang menurut teman-teman saya itu sulit, Gelombang Optik, Fisika Modern, Fisika Bumi & Antariksa, Fisika Energi, Alat-alat Ukur Listrik, Telaah Fisika SMA 1, dan Strategi Belajar Mengajar Fisika, ditambah lagi, jumlah SKS nya yg tidak sedikit untuk tiap mata kuliah..

Pada suatu malam sebelum ujian pertama saya, saya memang berniat untuk belajar di tengah malam, karena bagi saya, belajar di tengah malam itu sangat efektif, dengan ketenangan dan heningnya malam, pikiran kita akan lebih fokus pd 1 tujuan, karena niat saya itu, saya tidur sebentar terlebih dahulu sebelum belajar walaupun hanya setengah jam hingga satu jam..

Beberapa lama setelah saya belajar, saya merasa ngantuk, sambil memikirkan, inikah cobaan jika belajar di tengah malam..

Terlintas di pikiran saya, apa lebih baik saya shalat Tahajjud saja, mungkin hati dan pikiran akan lebih tenang..

Saya ambil wudhu, lalu saya tunaikan shalat tahajjud, ketika itu waktu sudah menunjukkan pukul 01.30..

Banyak orang menceritakan bahwa banyak cobaan dan godaan bagi orang yang menunaikan shalat malam nya, seperti yang saya alami malam itu, ketika shalat, saya mendengar orang berlari-lari di rumah saya, lalu pada saat tahiyatul akhir, ada sekilas cahaya di sajadah saya (secara tidak sengaja saya melihat cahaya itu dipantulan tv yang tidak nyala didepan saya, tapi tatapan mata saya pada waktu itu tetap ke sajadah, maksudnya, mata saya ke sajadah, tp ada cahaya d tv, gitu, hehe).

Saya tidak menghiraukan hal-hal tersebut, sampai akhirnya saya selesai melaksanakan shalat walaupun hanya 2 rakaat..

Dan kalian harus tahu, setelah saya melaksanakan shalat itu, saya tidak merasa ngantuk lagi dan belajar lebih fokus..

Saya lakukan shalat tahajjud di hampir tiap malam sebelum saya ujian..

Ada beberapa mata kuliah yang tidak saya kuasai, dan kurang maksimal dalam menjawab beberapa pertanyaan pada saat ujian, saya jawab seadanya saja lah menurut sepengetahuan saya..

Kurang lebih 1 minggu saya ujian, ada beberapa nilai yang keluar, apalagi itu adalah mata kuliah yang kurang saya kuasai, gugup, deg-degan, tangan yang dingin, itu yang saya rasakan saat saya melihat nilai dan mencari-cari nama saya, dan.....saya tidak percaya, saya mendapat nilai B untuk 2 mata kuliah yang menurut hmpir seluruh mahasiswa fisika itu sulit, Alhamdulillah, saya sangat bersyukur...

Pikir saya, inikah makna di balik shalat tahajjud, selain berusaha dan belajar maksimal, sebaiknya kita juga berdoa kepada Allah apalagi dengan menunaikan shalat tahajjud, karna hanya kepada Dia lah kita meminta pertolongan..

Kesimpulan dari cerita saya ini, mari kita belajar dan membiasakan diri untuk bangun di tengah malam, menunaikan shalat tahajjud walaupun hanya 2 rakaat (tapi shalat wajib nya harus ditunaikan juga loh :p)..

Sekian..
Terima kasih..

"Mahasiswa Fisika 2008 FKIP Unlam Banjarmasin"


Wednesday 19 January 2011

Sebab Rindu Tak Tertebus Dengan Sebuah Puisi

Tatapan mataku kosong saat aku menatap monitor laptop ku, entah aku ingin menulis apa dan mengungkapkan apa, sekedar menyatakan perasaan kah? Atau mengungkapkan ingin di hati yang cukup lama tersimpan dan tak bisa ku sampaikan...

Ingin sekali aku menulis sebuah puisi seperti wanita lainnya, tapi berat bagiku untuk merangkai kata..
Satu bait pun aku tak bisa, apalagi untuk merangkai menjadi sebuah lagu..

Inilah hal yg paling berani dilakukan seorang seperti aku ini, duduk manis di depan laptop sambil menekan-nekan tuts keyboard..
Keinginan menulis hal seperti ini yang sebenarnya dari dulu aku niatkan..

Bagiku hidup adalah sebuah rahasia. Hidup, mati, tua, muda, datang silih berganti..
Pergerakan dari satu titik menuju titik yang lain, perpindahan dari satu waktu ke waktu yang lain..
Berbagai peristiwa dan kejadian berlalu, berputar, dan ada yang terulang kembali, kadang saling mengkait, kadang bertentangan..
Gembira, senang, sedih, jatuh cinta, patah hati, datang untuk kemudian pergi, pergi untuk kemudian datang lagi..

Berjalan kadang naik, kadang turun, kadang lurus, kadang berbelok, kadang mulus, kadang terjal, kadang bertabur bunga, kadang bersemak duri, yang tidak jarang tajamnya menggoreskan luka..

Pernahkah merasakan, ketika kita senang, kita juga memendam kepedihan diam-diam?
Pernah juga kah ketika kita sedih, disaat terkurung oleh sunyi atau dihantam badai persoalan, kita malah merasakan bahagia?

Aneh memang, tapi begitulah kehidupan, kehidupan yang ketika kita hanyut didalamnya, kita akan merasakan bagaimana dunia begitu berarti dan segala-galanya..
Tapi setelah kita memaknainya kembali, maka dia menjadi tidak ada apa-apanya..

Kehidupan dunia adalah kancah tempat kita bertarung, mengejar, meraih, dan menggapai..
Dia adalah suatu kenyataan yang tidak datang tanpa diminta ketersediaanya..


Ketika pertama aku mengenal jangan tanyakan soal 'rasa' aku terhadapmu, cukup singkat sebenarnya waktu dan intensitas yang pernah ku lakukan yang berkaitan denganmu..
Tapi semua kejadian, semua sikap, semua ucapan, semua peristiwa, ternyata tidak hilang begitu saja..

Sampai ketika aku sadar, aku telah terjangkit virus 'rasa' itu, akupun tak bisa menghindar dari perasaan bersalah..
Bagaimana tidak disalahkan, kalau sesuatu yang awalnya dibangun di atas pondasi yang bernama pertemanan, antara seorang adik tingkat dengan kakak tingkatnya, kemudian berubah, karena sesuatu itu telah bergerak di luar batas-batas pondasinya?
Yang dalam banyak kasus tidak jarang akan merusak pondasi itu sendiri, dan bila pondasi itu rusak, maka robohlah bangunan di atasnya..

Aku mengakui apa adanya seperti yang ku rasakan..
Dengan waktu yang terus berputar dalam diamku, dengan pikiran yang tenang, dan akal yang masih berjalan, aku coba memikirkan, ini harus bagaimana..
Dengan segala pertimbangan, ku coba menentukan apakah perasaan ini hanya akan aku pendam saja, atau lebih baik aku sampaikan?
Sempat terlintas..
Ya sudah, lebih baik ku pendam saja, anggap saja sebagai sebuah catatan manis di dalam dunia khayalku yang akan aku bawa ke pojok-pojok lamunan ku..
Tapi sampai kapan?

Sebenarnya cukup dalam kegetiran yang ku rasakan selama ini, karena aku tidak mau membawa masalah ini sendiri selamanya..
Aku berharap kamu bisa membantu ku menemukan jalan yang terbaik, keputusan apapun itu yang menurutmu itu adalah yang terbaik, akan aku terima..

Walaupun pernah terasa perih saat kmu cerita kepadaku tentang kekasih mu itu, ku coba bertahan, mendengarkan, dan memberikan tanggapan, tak pernah kah kamu melihat betapa gugupnya aku ketika kita bertemu..

Seperti balasan sms yang ku kirim malam ini..
Percayalah, cinta ku tulus..
Dan aku rindu..

#maaf yee 'membatin' tengah malem gini..
:)

Tuesday 18 January 2011

jangan mau dipelintir oleh orang yang pura-pura pintar

Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?
Apakah kejahatan itu ada?
Apakah Tuhan menciptakan kejahatan?

Seorang profesor dr sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa2nya dgn pertanyaan ini, "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?"..
Seorang mahasiswa yg berani menjawab, "Betul, Dia yg menciptakan semuanya".
"Tuhan menciptakan semuanya?" tanya profesor sekali lagi.
"Ya, Pak, semuanya", kata mahasiswa tersebut.
Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan semuanya, berarti Tuhan menciptakan kejahatan, karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan".
Mahasiswa itu terdiam dan tak bisa menjawab hipotesis profesor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri dan sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?"
"Tentu saja", jawab si profesor.
Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?".
"Pertanyaan macam apa itu, tentu saja dingin itu ada, kamu tdk pernah sakit flu?", tanya si profesor diiringi tawa mahasiswa lainnya.
Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada, menurut hukum fisika, yg kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali, dan semua partikel menjadi diam, dan tdk bisa bereaksi pd suhu tersebut".

Kita menciptakan kata 'dingin' untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.

Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?".
Profesor menjawab, "Tentu saja itu ada".
Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lg Anda salah, Pak, Gelap itu jg tdk ada. Gelap adalah keadaan dimana tdk ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton utk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap, seberapa gelap suatu ruangan diukur dgn beberapa intensitas cahaya di ruangan tersebut".

Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?".
Dengan bimbang, profesor itu menjawab, "Tentu saja seperti yg telah kukatakan sebelumnya, kita melihat setiap hari di koran dan TV, banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia, perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan".
Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada, kejahatan adalah ketiadaan Tuhan, seperti dingin atau gelap, 'kejahatan' adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan, Tuhan tidak menciptakan kejahatan, kejahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan di hati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya".

Profesor itu terdiam.
Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein

Sumber: Milis Cetivasi

New

blog, i'm coming.... setelah sekian lama punya niat bikin blog dr kelas 2 sma, akhirnya kesampaian juga, setelah udah kuliah hampir 6 semester, ckckck.....
harap maklum :)