... Di bulan Juni yang cerah, padang oro-oro ombo menyapa di balik
tanjakan cinta, dengan hamparan lavender ungu yang menggoda mata. Tidak
kalah romantis dibandingkan Monet’s Garden, Prancis....
Ah... Aku ingin sekali kesana, mungkinkah kamu mengajakku kesana? Walau aku bukan pendaki sejati? Tidak sampai Mahameru juga tidak apa, karena menjelajahi Semeru bersamamu lebih
kuinginkan dibandingkan menegakkan merah putih di puncak tertinggi Pulau
Jawa..
Tapi ini bukan tentang perjalananku, ini adalah tentang
perjalanan kita. Jika kamu tidak ingin mendaki gunung bersamaku tidak
mengapa..
Kita masih bisa menyusuri pantai dan menyapa senja bersama..
Jika pun kamu tidak ingin ke pantai juga tak apa, kita masih bisa menikmati dinginnya malam kota Jogja dengan kopi joss nya..
Jika kamu terlalu sibuk dengan pekerjaanmu, sehingga kita tidak sempat
bercengkarama dengan alam, itu juga tidak mengapa. Aku akan membawakan
pagi untukmu dalam secangkir teh hangat, atau bahkan mengantarkan malam dengan kopi kesukaanmu, kopi hitam, pekat.
Aku ingin sekali menambahkannya hingga menjadi kopi susu lalu kulukiskan purnama di dalamnya.
Jika kamu tidak menyukai susu, tak mengapa..
Aku akan membawa kehangatan mentari dalam setiap masakan yang kau sukai..
Aku ini pecinta perjalanan, sayang..
Aku ingin menikmati perjalanan bersamamu, hal yang takkan selesai kurindukan..
Aku juga penikmat kopi, sayang..
Aku akan menyiapkan kopi terbaik paling pas yang ku seduh untuk tiap pagimu..
Tuesday 20 January 2015
Monday 19 January 2015
Teknologi Sensor Mata "The Eye Tribe"
Abstrak
Di masa kejayaan teknologi seperti sekarang ini,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan sangat cepat. Ini sejalan
dengan tuntunan masyarakat yang kebutuhannya semakin banyak dan waktu mereka
yang semakin sempit. Penggunaan dan pemanfaatan infra merah kini semakin
berkembang seiring dengan perkembangan teknologi itu baik dari segi elektronik
maupun telekomunikasi. Yang awalnya kita mengenal dan menggunakan handphone dengan keypad, kemudian berkembang menjadi QWERTY kemudian beralih lagi ke
teknologi touch screen seperti
sekarang ini. Salah satu terobosan terbaru pemanfaatan infra merah yaitu pada “The Eye Tribe” dengan menggunakan
prinsip kerja sensor infra merah, pada alat ini kita sudah bisa menggerakkan
layar tablet PC atau sejenisnya hanya dengan gerakan mata, inovasi ini terdiri
dari aplikasi serta perangkat kamera dan sensor infra merah.
Kata kunci:
infra merah, sensor, the eye tribe
A.
Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan mengalami
kemajuan yang sangat pesat. Tak terkecuali dalam bidang teknologi informasi dan
komunikasi. Berbagai teknologi baru muncul baik dari segi alat-alat elektronik
maupun telekomunikasi. Revolusi teknologi
saat memasuki abad 21 ini banyak kejutan baru. Waktu demi waktu lingkaran
teknologi dunia terus melahirkan produk-produk baru, baik software
maupun hardware yang semakin canggih sehingga memudahkan semua manusia
dalam melakukan pekerjaan. Seperti yang telah kita ketahui bahwa, handphone
yang awalnya menggunakan sistem keypad, kemudian beralih menjadi QWERTY,
dan kini kita sudah bisa menggunakan sistem touchscreen atau yang
biasa disebut dengan sistem layar sentuh.
Salah satu terobosan baru tersebut
adalah penggunaan sinar infra merah sebagai teknologi sensor mata pada teknologi yang bernama “The Eye Tribe”.
Teknologi antarmuka yang disebut The Eye Tribe ini, dibuat oleh mahasiswa PhD dari IT University of Copenhagen dan akan dibahas pada makalah ini.
Teknologi antarmuka yang disebut The Eye Tribe ini, dibuat oleh mahasiswa PhD dari IT University of Copenhagen dan akan dibahas pada makalah ini.
B. Pembahasan
1. Infra
Merah
a.
Sejarah Infra Merah
Penemuan infra merah
ditemukan pertama kali oleh William Herschel pada tahun 1800 secara tidak sengaja ketika astronom kerajaan Inggris ini sedang
mengadakan penelitian mencari bahan penyaring optis yang akan digunakan untuk
mengurangi kecerahan gambar matahari pada teleskop tata surya. Penelitian
selanjutnya diteruskan oleh Young, Beer, Lambert dan Julius melakukan berbagai
penelitian dengan menggunakan spektroskopi infra merah. Pada tahun 1892 Julius menemukan dan
membuktikan adanya hubungan antara struktur molekul dengan infra merah dengan ditemukannya gugus metil dalam suatu
molekul akan memberikan serapan karakteristik yang tidak dipengaruhi oleh
susunan molekulnya. Penyerapan gelombang elektromagnetik dapat menyebabkan
terjadinya eksitasi tingkat-tingkat energi dalam molekul. Dapat berupa eksitasi
elektronik, vibrasi, atau rotasi.
Infra merah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak,
tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti "bawah merah" (dari bahasa Latin infra, "bawah"),
merah merupakan warna dari
cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi infra merah memiliki jangkauan tiga "order" dan memiliki
panjang gelombang antara 700 nm dan
1 mm. Sejak
ditemukan, sinar infra merah dapat dipergunakan dalam berbagai bidang dalam
masyarakat. Kita mengenal sinar infra merah pada dunia telekomunikasi,
teknologi, atau bahkan dunia kesehatan.
b. Karakteristik
Infra Merah
Karakteristik
unik sinar infra merah membuat manusia dapat mengeksploitasi fungsinya
semaksimal mungkin. Karakteristik infra merah yaitu:
1)
Tidak dapat dilihat oleh manusia
4)
Panjang
gelombang pada infra merah memiliki
hubungan yang berlawanan atau berbanding terbalik dengan suhu. Ketika suhu
mengalami kenaikan, maka panjang gelombang mengalami penurunan.
c.
Manfaat
Infra Merah
Infra merah atau infrared ternyata memiliki manfaat yang
sangat besar dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua bidang memanfaatkan
infra merah ini sebagai peralatan utama maupun penunjang dalam bekerja. Pemanfaatan
infra merah pada bidang komunikasi yaitu:
1)
Adanya sistem sensor inframerah. Sistem sensor ini pada
dasarnya menggunakan infra
merah sebagai media komunikasi yang menghubungkan antara
dua perangkat. Penerapan sistem sensor infra ini sangat bermanfaat sebagai
pengendali jarak jauh, alarm keamanan, dan otomatisasi pada sistem.
Adapun pemancar pada sistem ini terdiri atas sebuah LED infra merah yang telah
dilengkapi dengan rangkaian yang mampu membangkitkan data untuk dikirimkan melalui sinar infra merah, sedangkan
pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor,
fotodioda, atau modulasi infra merah yang berfungsi untuk menerima
sinar infra merah yang dikirimkan oleh pemancar.
2)
Adanya kamera tembus pandang yang memanfaatkan sinar
infra merah. Sinar infra merah memang
tidak dapat ditangkap oleh mata telanjang manusia, namun sinar infra merah tersebut
dapat ditangkap oleh kamera
digital atau video handycam. Dengan adanya suatu teknologi yang berupa filter iR PF yang berfungi sebagai penerus cahaya
infra merah, maka kemampuan kamera atau video tersebut menjadi meningkat.
Teknologi ini juga telah diaplikasikan ke kamera handphone.
3)
Untuk pencitraan pandangan seperti nightscoop.
4)
Infra merah digunakan untuk
komunikasi jarak dekat, seperti pada remote TV. Gelombang infra merah itu mudah untuk
dibuat, harganya relatif murah, tidak dapat menembus tembok atau benda gelap,
serta memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterfensi
oleh cahaya
matahari.
5)
Sebagai alat komunikasi pengontrol
jarak jauh. Infra merah dapat bekerja dengan jarak yang tidak terlalu jauh (kurang lebih
10 meter dan tidak ada penghalang)
6)
Sebagai salah satu standarisasi
komunikasi tanpa kabel. Jadi, infra merah dapat
dikatakan sebagai salah satu konektivitas yang berupa perangkat nirkabel yang digunakan untuk mengubungkan atau
transfer data dari suatu perangkat ke perangkat lain. Penggunaan infra merah yang
seperti ini dapat kita lihat pada telepon
genggam dan laptop yang memiliki aplikasi infra merah. Ketika kita ingin
mengirim berkas ke telepon genggam, maka bagian infra
harus dihadapkan dengan modul infra merah pada PC. Selama proses pengiriman
berlangsung, tidak boleh ada benda lain yang menghalangi. Fungsi infra merah pada
telepon genggam dan laptop dijalankan melalui teknologi IrDA (Infra red Data Acquition). IrDA dibentuk dengan tujuan untuk
mengembangkan sistem komunikasi via infra merah.
d. Sensor Infra Merah
Pemanfaatan infra merah
yang dibahas pada makalah ini mengenai sensor infra merah yang digunakan pada
alat “The Eye Tribe” yang prinsip kerjanya akan dibahas setelah bagian ini.
Sensor adalah alat untuk mendeteksi/mengukur
sesuatu, yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis, magnetis,
panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Dalam lingkungan sistem pengendali
dan robotika, sensor memberikan kesamaan yang menyerupai
mata, pendengaran, hidung, lidah yang kemudian akan diolah oleh kontroler sebagai otaknya. Sensor dalam teknik
pengukuran dan pengaturan secara elektronik berfungsi mengubah besaran
fisik (misalnya: sensor suara, infra merah ) menjadi besaran
listrik yang proposional. Sensor merupakan komponen
utama dari suatu tranduser, sedangkan tranduser merupakan sistem yang melengkapi agar
sensor tersebut mempunyai keluaran sesuai yang kita inginkan dan dapat langsung dibaca pada
keluarannya. Ada berbagai macam sensor yang ada dipasaran, namun berhubung
aplikasi yang akan diwujudkan pada perancangan kali ini adalah sistem pendeteksi dan pengaman kebakaran, maka penulis hanyamembahas sensor infra merah mengingat aplikasi dan
perancangan yang akan dibahas nanti berhubungan dengan sensor ini.
Prinsip
kerja dari sensor infra merah hanya memanfaatkan sifat cahaya yang akan
dipantulkan jika mengenai benda berwarna terang dan
akan diserap jika mengenai benda berwarna gelap. Sebagai sumber
cahaya kita gunakan infra merah yang akan memancarkan cahaya merah. Dan
untuk menangkap pantulan cahaya dari infra merah, kita gunakan photodiode. Jika sensor berbeda di atas
garis hitam maka photodioda akan menerima
sedikit sekali cahaya pantulan. Tetapi jika sensor berada di atas garis putih
maka photodioda akan menerima banyak
cahaya pantulan. Sifat dari photodioda
adalah jika kita semakin banyak cahaya yang diterima, maka nilai resistansi diodanya
semakin kecil. Dengan melakukan sedikit modifikasi, maka besaran resistansinya
tersebut dapat diubah menjadi tegangan. Sehingga jika sensor berada diatas
garis hitam maka tegangan keluaran sensor akan kecil, demikian
pula sebaliknya.
2.
Aplikasi Pemantulan Infra Merah
pada “The Eye Tribe”
Instrumen yang saya
bahas di makalah ini mengenai “The Eye
Tribe”, yang menggunakan sensor infra merah. The Eye Tribe dimulai tujuh tahun
saat empat pendiri bertemu di jurusan IT University of Copenhagen. Mereka
berambisi membuat kontrol mata bisa tersedia untuk semua orang dengan harga
terjangkau. Setelah menyelesaikan PhD empat pendiri mereka membeli IP dari
Universitas dan membentuk The Eye Tribe. Mereka tampil dalam
ajang Startup Bootcamp Eropa 2011. Pemerintah setempat juga ikut mendanai sebesar US
$ 4,4 untuk mengembangkan kontrol mata pada perangkat mobile.
Dengan
temuan baru ini, maka interface perangkat akan berubah banyak.
Pengembang game, aplikasi dan software bisa memakai The Eye Tribe
untuk menggunakan teknologi ini. Dalam situsnya, mereka mendemonstrasikan main game
“Fruit Ninja” dengan sapuan mata.
Mereka juga mengatakan akan meluncurkan tablet Android yang bisa langsung
digunakan dengan kontrol mata.
The Eye Tribe menggunakan sensor infrared/infra merah
yang menangkap gerakan pupil mata manusia yang kemudian dapat mengontrol sebuah
perangkat dengan akurat dan tepat yang berasal dari algoritma khusus pada The Eye Tribe. Teknologi ini didesain
agar memiliki kecepatan melebihi jari yang faktanya memang pupil memiliki
keakuratan yang sama dengan sidik jari/finger
print, ini berkat keajaiban temuan mereka yang dinamai Submilimeter
Pupil Tracking. Ternyata, pupil kita sama seperti sidik jari, khas dan tak
ada yang memiliki corak yang sama. Sehingga, pandangan mata bisa dijadikan
sarana untuk masuk (log in) pada setiap akun. Dengan The Eye Tribe,
memungkinkan mata mengontrol perangkat dan memungkinkan navigasi handsfree
pada website, game dan aplikasi.
Produk ini
telah dipasang di tablet PC tepatnya
di bawah tablet PC menggunakan
sensor infrared atau yang biasa disebut dengan infra merah.
Lalu sensor tersebut mengkalibrasikan mata manusia pada ikon yang bergerak,
setelah selesai kemudian Eye Tribe bisa
digunakan dengan lancar.
Sebelumnya alat yang
bernama Eye Tribe ini hanya bisa
digunakan pada perangkat berbasis tablet
PC, tetapi sekarang perusahaan yang berbasis di Kopenhagen itu akan
meluncurkannya untuk semua perangkat sentuh. Inovasi ini terdiri dari aplikasi
serta perangkat kamera dan sensor infra merah. Ukuran gadget inovatif ini cukup
mungil yaitu hanya memiliki panjang 20 cm dan ketebalan di bawah 2 cm, ukuran
tersebut menjadikan Eye Tribe sebagai
perangkat eye-tracking terkecil yang
tersedia di pasaran.
C. Penutup
Pemakaian media tranmisi infra merah banyak digunakan
untuk kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, pemakaian infra merah semakin banyak
di kembangkan misalnya adanya sistem sensor infra
merah. Sistem sensor ini pada dasarnya menggunakan infra merah sebagai media komunikasi
yang menghubungkan antara dua perangkat. Penerapan sistem sensor infra ini
sangat bermanfaat seperti
digunakan pada teknologi terbaru dan canggih yang bernama “The Eye Tribe”.
Semakin berkembangnya teknologi,
semakin banyak pula tuntutan agar kita dapat menggunakan teknologi itu dengan
baik, menghindari hal-hal yang dapat merugikan orang lain, karena teknologi
dibuat untuk mencerdaskan masyarakat dalam hal positif.
Daftar
Pustaka
diakses
17 Januari 2015
diakses
17 Januari 2015
diakses
17 Januari 2015
diakses 17 Januari 2015
Subscribe to:
Posts (Atom)